Pulanglah!

Setiap orang berhak atas waktu untuk dirinya sendiri. Bahkan seorang ibupun berhak atas waktu jalan jalan sendirian tanpa anak dan suami

'Ini gimana?' 'Itu gimana?' Mari kita sebut itu diskusi. Karena kau pasti tidak akan memberikan kuncinya begitu saja dengan mudahnya. Ada aturan mainnya layaknya hidup disini ada aturan mainnya. Mau komplain dengan siapa? Hanya butuh mencari petunjuk atas jawaban.
Lama lama jengah. Kadang menego diri sendiri dengan alasan 'disini belajarnya' saat teman2 yg lain ada yg hanya perlu memikirkan sekolahnya saja. beberapa juga ada yg lebih berat mungkin. Tidak tahu. Tapi fokusnya disini adalah aku. Aku yg bosan. Ada yg mengatakan bosan bukan kata yg tepat. Lebih tepatnya moody. Hal ini yg membuat aku menumpahkan apapun dengan tulisan.
Aku bingung. hanya bingung. begitu bingung. semua terlihat baik baik saja. apa yg terus kau cari? bertanya pun bukan sesuatu yg tepat. berdiskusi lebih tepatnya. Berdiskusi dalam artian sebenarnya lebih mudah daripada harus memaksakan berdiskusi tanpa saling bertemu. hmm. yasudah. i think its oke. jika mmg  menemukan sesuatu yg tdk beres utarakan saja. Simple bukan? Tp seharusnya tidak simple. Kl simple dimana belajarnya?
Teman teman di kanan kiri pun ada yg masi tetap tinggal ada yg jengah juga. Kembali lagi its about the faith. Pulanglah kawan. Bersama sama memecahkan ini semua. Sesungguhnya aku tidak takut berjalan sendirian. Tp aku bingung dan seperti tidak tahu arah saat berjalan sendiri. Ibarat kalian adalah headlamp sinarku yg begitu benderang. Pergilah tak apa, tp jangan lupa pulang. Carilah cahaya because light will guide u home saat kamu tersesat.
seperti kata orang "Kita memang butuh pergi untuk lebih mengerti makna pulang"
Masi panjang. Menulis ini membuat nafsu makanku berkurang.

Komentar

Postingan Populer